SPECIAL : Girl's World Domination Pt.1

Ramai dan berisik. Begitulah suasana yang dapat digambarkan pada pagi hari ini. Hari ini adalahsaat dimulainya tahun ajaran baru, yang berarti murid yang barusaja masuk akan mengikuti serangkaian kegiatanyang telah dipersiapkan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah baru kepada mereka.

 

“Ya, semuanya tolong perhatikan ya. Silahkan ke kelas sesuai dengan gugus yang sudah tercantum di papan pengumuman.”

 

Terdengar suara dari panitia penerimaan siswa baru yang sedang memberikan arahan kepada siswa-siswi yang berada di lapangan SMA Duta Bestari.Siswa-siswi pun berangsur meninggalkan lapangan dan menuju ke kelasnya masing-masing.

 

“Yang tertib ya dek!” Tak ketinggalan pengurus OSIS yang membantu mengamankan jalannya acara.

 

“Gugus 1?”Kata seorang gadis melihat tanda yang tertulis di jendela ruangan tersebut.

 

Dia mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas, mencari tempat duduk yang bisa ia tempati. Pandangannya berhenti pada satu kursi di samping seorang gadis yang terlihat ketus. Dia melihar tidak ada orang yang menempati kursi itu atau barang yang sengaja ditaruh untuk mengindikasikan bahwa kursi itu sudah ditempati seseorang. Kemudian ia mulai berjalan ke arah kursi itu dan duduk.

 

“Hai, nama aku Aqilla Hanindhita Arbani, panggil aja Killa, dari SMP 3.” Sapa gadis yang bernama Killa itu sambil mengulurkan tangannya ke arah gadis lain yang ada di sampingnya.

 

“Gue Sandra, dari BM.” Jawab gadis itu dan menyambut uluran tangan Killa

 

Tak lama kemudian, masuklah kakak kelas mereka yang menjadi PJ untuk gugus mereka. Ia mulai menghitung jumlah siswa yang hadir dan mengecek daftar hadir yang ia bawa.

“Ini udah masuk semua ya dek? Kita istirahat dulu 40 menit, silahkan makan dulu atau beli makanan bagi yang gak bawa bekal.”

 

“Oke kak.” Jawab mereka

 

“Wah kamu suka telor ya Sandra? Aku juga suka, tapi aku alergi. Kulit aku sering gatel-gatel kalo makan telor.” Kata Killa kepada Sandra yang ada di sampingnya.

 

‘Apaan sih ni orang? Gue kan lagi makan!’ Kata Sandra dalam hati yang merasa terganggu dengan bahasan Killa soal alerginya.

 

“Eh, maaf maaf, kamu jadi ga nyaman ya? Aku ga bermaksud kok San.”

 

“Baru nyadar?” Balas Sandra sinis.

 

‘Lah, sinis banget dah ni bocah satu.’ Sebenarnya ia merasa canggung dengan Sandra, karena ekspresinya yang terlihat ketus, maka dari itu dia berusaha memulai obrolan. Tapi mau bagaimana lagi? Setidaknya dia harus bertahan untuk sementara waktu.

 

“Iya maaf ya.”

 

‘Amit-amit dah gue deket sama dia, bisa naik darah tiap hari. Pantes sendirian terus.’ Kata Killa dalam hati sambil melanjutkan makannya.

 

 

***

 

 

”Oke adek-adek semuanya, kegiatan hari ini cukup sampai di sini saja dan terima kasih kalian semua yang sudahmengikuti rangkaian kegiatan kita hari ini ya.” Kata PJgugus 1 yang bernama Renata itu.

 

“Kami ucapkan selamat,kalian telah menjadi bagian dari SMA Duta Bestari.” Sambung Alvian selaku ketua OSIS.

 

“Jangan lupa besok ada tes dasar dan psikotes ya, langsung pulang, jangan begadang, jaga kesehatan, biar tetap fit besok. Semangat guys.” Kata Renata menyemangati adik kelasnya sebelum keluar dari ruangan.

 

Mereka bisa dibilang sangat beruntung mempunyai kakak kelas yang baik seperti Renata dan Alvian. Merekatidak bersikap semena-mena dengan dalih mendisiplinkan untuk membenarkan sikap senioritas yang mereka lakukan. Begitu pun dengan sekolah yang tidak mengizinkan adanya masa orientasi yang sering dijadikan ajang balas dendam dari para kakak kelas.

 

“Terima kasih kak.” Jawab semua siswa gugus 1 yang kemudian bersiap untuk pulang.

 

 

***

 

 

 

Seorang gadis terlihat berjalan tergesa-gesa di sepanjang koridor menuju kelasnya. Saat ini jam menunjukkan pukul 7.23 yang berarti tes akan dimulai dua menit lagi.

 

‘Duh elah, kenapa alarmnya mati sih, kan jadi telat.’ Katanya dalam hati merasa panik akan telat.

 

‘Ini lagi kelasnya pake dipindah, bikin susah aja.’

 

Akhirnya ia sampai di kelas yang dituju. Segera ia membuka pintu dan melihat pengawas tes sedang membagikan lembar soal dan jawaban. Dilihatnya jam di kelas yang menunjukkan waktu pukul 7.30.

 

‘Pas, ga telat’ pikirnya.

 

“Permisi pak.” Katanya kepada pengawas tersebut.

 

“Ya, silahkan duduk.”

 

Ia pun langsung menuju kursi yang masih kosong. Begitu ia duduk, ia mendengar obrolan siswi di sampingnya yang ia kenal bernama Killa dengan siswi berkerudung di depannya.

 

“Duh, aku belom belajar lagi. Udah lupa juga materi SMP.” Kata Killa

 

“Tenang aku juga belom belajar kok, pasrah aja lah sama hasilnya.” Balas siswi berkerudung itu.

 

‘Apa-apaan ini? Kok malah adu males?’ katanya dalam hati tak habis pikir dengan pembahasan kedua siswi itu.

 

“Kalau Sandra udah belajar?” tanya Killa kepadanya yang ia balas dengan singkat.

 

“Udah.” Jawabnya sambil mengeluarkan alat tulisnya.

 

“Wah, bisa dong nanti ngerjain soalnya.”

 

“Bisa.”

 

“Wah, nanti aku nanya kamu ya San.”Kata Killa

 

“Hm.” Jawab Sandra sambil mengambil lembar soal dan jawaban.

 

“Oke.”

 

“Masukkan handphone dan barang-barang kalian ke dalam tas, yang ada di atas meja hanya lembar soal, lembar jawaban, dan alat tulis.Ujian dimulai,waktu kalian 90 menit dari sekarang.” Instruksi dari pengawas tes.

 

“San, tulisinrumus abc dong.” Kata Killa yang dibalas ogah-ogahan oleh Sandra.

 

“Sandra, determinan itu apa ya?”

 

“San, Celcius ke Reamur itu 4/5 apa 9/5 si rumusnya?”

 

“San, urine sekunder itu di tubulus distal apa proksimal ya?”

 

“San, ka-“

 

‘Tuhaaannn, ni orang berisik banget.’ Kata Sandra yang pusing dengan pertanyaan yang bertubi-tubi datang dari Killa.

 

“Pak, saya sudah selesai.” Akhirnya Sandra mempercepat dan mengumpulkan jawabannya.

 

“Ih Sandra, kalo udah selesai bantuin aku dulu dong.” Kata Killa

 

“Gue kebelet.”

 

‘Gak lagi-lagi gue deket sama tuh orang. Siapa namanya tadi? Aqilla?’ Katanya bertekad dalam hati.

 

Yah, dia akan menjauhi Killa.

 

Mungkin?

 

 

***

 

 

 “Yeay, Sandra kita sekelas aaaaa.” Kata Killa di depan papan pengumuman pembagian kelas itu.

 

DI pengumuman itu terlihat namanya dan Killa berada pada kelas yang sama, yaitu kelas X IPA 1. Sepertinya Tuhan tidak mengabulkan permintaan Sandra yang ingin menjauh dari Killa.

 

‘Tuhan, salahku apa?’ kata Sandra meratapi nasibnya.

 

“Nanti kamu duduk di samping aku aja San, lagian kenapa sih yang dari gugus 1 Cuma kita doang? Yang lain pada di IPA 6 masa.”

 

“Eh tunggu dulu deh, ini Laura yang dari gugus 2? Yang katanya cewek tercantik di angkatan kita? Sumpah dia sekelas sama kita? Wah parah sih parah. Loh San, Sandra tungguin dong!” kata Killa yang panik karena Sandra meninggalkannya.

 

TBC


Komentar